Televisi digital
Negara-negara
yang menggunakan sistem TV
digital.
Televisi digital atau DTV adalah jenis televisi yang
menggunakan modulasi
digital dan
sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal gambar, suara, dan data ke pesawat televisi.
Televisi digital merupakan alat yang digunakan untuk menangkap siaran TV
digital, perkembangan dari sistem siaran analog ke digital
yang mengubah informasi menjadi sinyal digital berbentuk bit data seperti komputer.
Sejarah
Perkembangan Televisi Digital
1876 – George Carey menciptakan
selenium camera, yang memiliki gambaran supaya seseorang dapat melihat listrik.
1881, Ide dari penggunaan scanning untuk mengirim gambar dimasukkan untuk sebenarnya penggunaan praktis pantelegraph.
1884, Seorang mahasiswa di German bernama Paul Gottlieb Nipkow mematenkan pertama kali elektromekanik sistem pada televisi yang bekerja dengan pemindaian disk, pemintalan sebuah disk dengan sejumlah lubang sulur yang menuju pusat. Pada lubang yang sama di interval dalam rotasi disk akan memungkinkan cahaya untuk melewati setiap lubang dan menuju selenium sensor yang menghasilkan listrik pulses. Disebut dengan teleskop elektrik dengan resolusi 18 garis.
1897, Karl Ferdinand Braun menciptakan CRT dengan layar yang dapat berpendar jika terkena sinar. Inilah awal dasar sejarah televisi layar berbasis tabung.
1900, Sejarah penggunaan nama televisi malah baru pertama kali ditemukanpada tahun ini. Adalah Constatin Perskyl yang menyebutkan tele(jauh) dan tampak (vision). yang jika digabung menjadi television.
1907, Dua orang bernamaBoris Rosing dan Campbell Swinton melakukan percobaan terpisah yang menggunakan sinar katoda untuk dapat mengirim gambar.
1925, John Logie Baird asal skotlandia menunjukkan transmisi dari gambar bayangan hitam bergerak di London. Dia juga yang menemukan sistem video recording untuk pertama kalinya.
1927 – Sejarah dalam pengembangan televisi modern pertama ditemukan oleh Philo T Farnsworth. Seorang ilmuwah asal Utah, Amerika Serikat. Mengapa demikian? hal ini disebabkan gagasannya tentang image dissector yang menjadi dasar televisi.
1929 – Vladimir Zworykin dari Rusia menyempurnakan perkembangan tabung katoda dan kemudian menamakannya dengan kinescope. Temuannya sebenarnya hanya mengembangkan teknologi yang dimiliki CRT.
1940 – Ini adalah awal perkembangan televisi warna pertama. Seseorang bernama Peter Goldmark menciptakan televisi warna dengan resolusi mencapai 343 garis.
1956, Robert Adler dan Eugene Polleymenemukan remote televisi. Yang tujuan sebenarnya adalah untuk menghindari iklan. Wah untung ada mereka ya :D
1975 – Larry Weber seorang ilmuwan dari Universitas Illionis mulai merancang layar plasma berwarna. namun sejarah orang ini tidak berakhir disini saja..
1979, Perusahaan kodak menciptakan OLED (organic light emitting diode), Pada tahun yang sama Walter Spear dan Peter Le Comber membuat LCD dari bahan thin film transfer yang ringan.
1981, NHK sebuah stasiun televisi di negara Jepang mendemonstrasikan sebuah sejarah baru yaitu teknologi HDTV.
1995 – Masih ingat dengan Larry Weber, Pada tahun ini dia berhasil mengelesaikan proyek layar plasmanya. Ia menciptakan layar plasma yang lebih stabil dan cemerlang.
2000 tahun ke atas, Pengembanga produk LCD, Plasma bahkan CRT. Dan menyusul perkembangan sejarah dari televisi digital.
Wow banyak sekali kan usaha orang yang terlibat dalam sejarah televisi, sampai kita bisa menontonnya dirumah. Walau begitu Bintang masih percaya bahwa perkembangan tekhnologi ini akan masih tetap berkembang.
1881, Ide dari penggunaan scanning untuk mengirim gambar dimasukkan untuk sebenarnya penggunaan praktis pantelegraph.
1884, Seorang mahasiswa di German bernama Paul Gottlieb Nipkow mematenkan pertama kali elektromekanik sistem pada televisi yang bekerja dengan pemindaian disk, pemintalan sebuah disk dengan sejumlah lubang sulur yang menuju pusat. Pada lubang yang sama di interval dalam rotasi disk akan memungkinkan cahaya untuk melewati setiap lubang dan menuju selenium sensor yang menghasilkan listrik pulses. Disebut dengan teleskop elektrik dengan resolusi 18 garis.
1897, Karl Ferdinand Braun menciptakan CRT dengan layar yang dapat berpendar jika terkena sinar. Inilah awal dasar sejarah televisi layar berbasis tabung.
1900, Sejarah penggunaan nama televisi malah baru pertama kali ditemukanpada tahun ini. Adalah Constatin Perskyl yang menyebutkan tele(jauh) dan tampak (vision). yang jika digabung menjadi television.
1907, Dua orang bernamaBoris Rosing dan Campbell Swinton melakukan percobaan terpisah yang menggunakan sinar katoda untuk dapat mengirim gambar.
1925, John Logie Baird asal skotlandia menunjukkan transmisi dari gambar bayangan hitam bergerak di London. Dia juga yang menemukan sistem video recording untuk pertama kalinya.
1927 – Sejarah dalam pengembangan televisi modern pertama ditemukan oleh Philo T Farnsworth. Seorang ilmuwah asal Utah, Amerika Serikat. Mengapa demikian? hal ini disebabkan gagasannya tentang image dissector yang menjadi dasar televisi.
1929 – Vladimir Zworykin dari Rusia menyempurnakan perkembangan tabung katoda dan kemudian menamakannya dengan kinescope. Temuannya sebenarnya hanya mengembangkan teknologi yang dimiliki CRT.
1940 – Ini adalah awal perkembangan televisi warna pertama. Seseorang bernama Peter Goldmark menciptakan televisi warna dengan resolusi mencapai 343 garis.
1956, Robert Adler dan Eugene Polleymenemukan remote televisi. Yang tujuan sebenarnya adalah untuk menghindari iklan. Wah untung ada mereka ya :D
1975 – Larry Weber seorang ilmuwan dari Universitas Illionis mulai merancang layar plasma berwarna. namun sejarah orang ini tidak berakhir disini saja..
1979, Perusahaan kodak menciptakan OLED (organic light emitting diode), Pada tahun yang sama Walter Spear dan Peter Le Comber membuat LCD dari bahan thin film transfer yang ringan.
1981, NHK sebuah stasiun televisi di negara Jepang mendemonstrasikan sebuah sejarah baru yaitu teknologi HDTV.
1995 – Masih ingat dengan Larry Weber, Pada tahun ini dia berhasil mengelesaikan proyek layar plasmanya. Ia menciptakan layar plasma yang lebih stabil dan cemerlang.
2000 tahun ke atas, Pengembanga produk LCD, Plasma bahkan CRT. Dan menyusul perkembangan sejarah dari televisi digital.
Wow banyak sekali kan usaha orang yang terlibat dalam sejarah televisi, sampai kita bisa menontonnya dirumah. Walau begitu Bintang masih percaya bahwa perkembangan tekhnologi ini akan masih tetap berkembang.
Perbedaan
TV analog dan Digital
Selama bertahun-tahun kita hanya
tahu bahwa TV menggunakan sinyal analog dan berbentuk tube atau tabung atau CRT
(Cathode Ray Tube), yang mana sinyal tersebut menggunakan gelombang radio yang
kemudian diterjemahkan menjadi suara dan gambar.
Dan pada beberapa jenis TV analog,
gambar menjadi berkedip-kedip dengan kualitas gambar menjadi turun atau tidak
jernih. Hal ini karena gambar-gambar analog yang menyatu karena pancaran
elektron yang ditembakkan hanya setengahnya saja yang sampai ke layar TV dan TV
analog hanya mampu menampilkan gambar dengan besaran resolusi 480 pixel saja
sehingga gambar tidak mampu tertampil dalam TV berukuran besar.
Sekarang siaran TV yang mulai digunakan adalah Digital TV (DTV). DTV adalah transmisi sinyal yang menggunakan kode 01. Pada penyiaran on air, DTV dipancarkan menggunakan Ultra High Frequency (UHF) dengan spektrum radio mulai dari 6 MHz. Kualitas gambar sangat jernih meski dalam TV berukuran kecil. Resolusi DTV mencapai 704 pixel sehingga gambar tetap jernih meski tampil pada layar besar. Untuk video, karena dukungan resolusi yang tinggi, maka tampilan gambar per frame tidak akan menghasilkan kedipan. Beda dengan TV analog yang bila dipakai untuk video dan dipaksakan pada layar besar, gambar akan menjadi buram dan terputus-putus. DTV juga mendukung siaran HDTV.
Sekarang siaran TV yang mulai digunakan adalah Digital TV (DTV). DTV adalah transmisi sinyal yang menggunakan kode 01. Pada penyiaran on air, DTV dipancarkan menggunakan Ultra High Frequency (UHF) dengan spektrum radio mulai dari 6 MHz. Kualitas gambar sangat jernih meski dalam TV berukuran kecil. Resolusi DTV mencapai 704 pixel sehingga gambar tetap jernih meski tampil pada layar besar. Untuk video, karena dukungan resolusi yang tinggi, maka tampilan gambar per frame tidak akan menghasilkan kedipan. Beda dengan TV analog yang bila dipakai untuk video dan dipaksakan pada layar besar, gambar akan menjadi buram dan terputus-putus. DTV juga mendukung siaran HDTV.
Nah, mengenai HDTV (High-Defenition
TV) itu sendiri, HDTV adalah bagian dari standart yang ditetapkan untuk DTV.
Standart tersebut berkaitan dengan bagaimana audio dan video itu dapat
diterjemahkan dan ditransmisikan. Jadi, tidak semua DTV memiliki kualitas yang
sama karena ada beberapa level kualitas dari DTV. Dan HDTV ini adalah standar
tertinggi dari sinyal digital yang ada pada saat ini. Kualitas terendah yang
dimiliki format digital adalah kualitas tertinggi yang dimiliki oleh TV analog.
Standar DTV memiliki aspek rasio 4:3
sedangkan HDTV 16:9 (seperti yang dimiliki layar bioskop). Resolusi HDTV bisa
mencapai 1921×1080 pixel, dan yang terendah adalah 1280×720 pixel. Sedangkan
pada DTV hanya mencapai 704×480 pixel saja. Artinya, jumlah pixel HDTV 10x
lebih banyak daripada TV analog. Untuk frame rate, boleh dibilang sama. Namun
perbedaan yang paling mencolok adalah TV analog tidak mampu menampilkan
resolusi 1920×1080 pixel dengan kecepatan 60 fps.
Sumber :
- · http://blogbintang.com/sejarah-perkembangan-televisi
- · www.wikipedia.com
- · http://blog.fastncheap.com/tahukah-anda-perbedaan-analog-tv-digital-tv-dan-hdtv/#ixzz1bKZ4qeJ4
nice posting
BalasHapuscheers